#pentigraf_Anak_lepas
KELUARGA SHANIA (31)
*KARNAVAL HUT KEMERDEKAAN RI
Oleh : Yosep Yuniarto
Peringatan HUT kemerdekaan RI selalu dirayakan dengan amat meriah. Berbagai macam pertandingan dan lomba pun diselenggarakan. Baik antar sekolah, antar RT, maupun antar desa. Salah satu yang paling menarik dan selalu ditunggu-tunggu adalah parade karnaval kemerdekaan RI. Pesertanya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan jumlahnya dengan berbagai peran dan penampilan. Shania termasuk yang amat antusias menyambut acara karnaval kali ini. Siswi kelas lima ini membayangkan dirinya berpenampilan sebagai dokter sesuai dengan cita-citanya. Dengan pakaian yang putih dan bersih pasti Shania akan terlihat cantik. Namun ternyata Bu Maryati malah menunjuk beberapa teman Shania yang lain sebagai dokter dalam karnaval nanti. Shania sudah berusaha protes, namun Bu Maryati menegaskan jika Shania lebih cocok dengan peran yang lain.
Shania pulang ke rumah dengan wajah cemberut. Ibu yang heran dengan sikap Shania kemudian mendapat penjelasan panjang-lebar dari putrinya itu. Shania kesal karena saat karnaval nanti, teman-temannya ada yang menjadi dokter, polisi, guru, atlet dan lain-lainnya yang terlihat gagah dan cantik. Sedangkan Shania malah mendapatkan peran yang menurutnya cukup memalukan. Ia mempertimbangkan untuk tidak ikut saja di acara karnaval nanti. Ibu tersenyum dan berkata bahwa Bu Maryati pasti tidak sembarangan dalam menunjuk peran. Shania seharusnya bersyukur dan bangga karena mungkin tidak banyak yang mampu dengan peran yang dipercayakan kepadanya ini. Ibu menatap Shania dan menyakinkan jika putrinya itu pasti mampu.
Acara karnaval kemerdekaan RI untuk tingkat TK dan SD berlangsung meriah. Semua siswa dan siswi nampak gagah dan cantik dengan perannya masing-masing. Namun rupanya ada yang paling menarik perhatian di antara para peserta karnaval tersebut. Satu sosok berpenampilan badut yang nampak atraktif dan interaktif. Si badut sering mengangkat bendera merah putih di kedua tangannya dan melambai-lambaikannya ke arah penonton di sepanjang tepi jalan. Mereka banyak yang membalas dan berseru: "Merdeka! Merdeka!" kepada si badut dengan penuh semangat. Akhirnya yang berhasil meraih juara pertama dalam acara karnaval tahun ini sudah bisa ditebak. Tentu saja sekolah Shania yang paling sering mendapat aplaus dari para penonton dengan sosok badutnya yang amat menghibur.
Tegal, 17 Agustus 2018
#keluargashania
Penulis yang sudah berpartisipasi:
Agust Wahyu, Arie Yani, Ypb Wiratmoko, Albertha Tirta, Merry Srifatmadewi. Siu Hong-Irene Tan, Dewi Mudatama, Yosep Yuniarto, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Jenny Seputro, Waty Sumiati Halim, Maria Miguel, Agusanna Ernest, Kriswo Rini, Camelia Septiyati Koto
Catatan:
- Pentigraf Anak Lepas yang bercerita tentang kehidupan Shania, siswa kelas V SD, di rumahnya, sekolah, atau lingkungannya.
- Shania memiliki satu kakak laki-laki dan satu adik perempuan.
- Anda yang berminat dapat bergabung dengan menuliskan pentigrafnyanya lalu mengirimkannya lewat inboks ke Agust Wahyu.
- Pentigraf diperuntukkan untuk anak usia sekolah dasar tentunya dengan pesan-pesan positif yang mudah dicerna oleh anak-anak.
- Pentigraf Anak Keluarga Shania selengkapnya dapat dilihat di https://anggrek-kuning.blogspot.com/
Mari kita menambah dan memperkaya bacaan buat anak-anak Indonesia
Salam Literasi
Senin, 20 Agustus 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar