Minggu, 22 Juli 2018

KELUARGA SHANIA (10)


#pentigraf_anak_lepas
KELUARGA SHANIA (10)
*Rumah Cinta
Oleh: Jenny Seputro

Hari ini saat pelajaran agama, Bu Maryati mengangkat topik 'syukur'. Dia bertanya, kenapa kita perlu bersyukur? "Supaya Tuhan tidak kapok memberi kita berkat, Bu," jawab Anto yang diiringi tawa seisi kelas. Setelah tawa reda, anak-anak diminta memberi contoh tentang apa yang mereka syukuri. Nanda bersyukur atas sepeda barunya, Dita untuk liburannya ke Bali, dan Tasya untuk rumahnya yang besar dengan kolam renang. Juga komputer pribadi di kamarnya yang lengkap dengan berbagai jenis permainan. Semua menatap Tasya dengan kagum, banyak juga yang terlihat iri. Bu Maryati minta semua anak untuk menuliskan apa yang mereka syukuri sebagai pekerjaan rumah. Shania sedih karena tiba-tiba merasa tak punya apa-apa yang patut disyukuri.

Shania hidup dalam keluarga yang sangat sederhana. Rumahnya kecil, cat dindingnya sudah mengelupas di mana-mana. Makanan sehari-hari juga sangat sederhana, kebanyakan hanya tahu tempe dan sayuran. Alih-alih komputer, pesawat televisi saja sudah buram gambarnya. Sabtu sore Shania ikut teman-temannya bermain ke rumah Tasya. Dia terkagum-kagum melihat rumah Tasya. Banyak pembantunya yang menyiapkan makanan dan minuman yang enak-enak. Shania dan teman-teman yang lain mengantri untuk main di komputer Tasya. Mereka semua gembira, hingga pukul enam petang mereka berpamitan pulang. Orang tua Tasya belum pulang. Tasya bilang kalau mereka pulangnya malam, sering kali setelah Tasya tidur. Ada pembantu yang menyiapkan makanan dan membantu segala kebutuhan Tasya.

Sampai di rumah, keluarga Shania sudah menunggu di meja makan. Kakak dan adiknya sudah ramai kelaparan, tapi ibunya minta mereka menunggu Shania pulang agar dapat makan bersama. Sambil makan, mereka bercanda dan tertawa, saling menceritakan hal-hal lucu yang terjadi sepanjang hari. Shania menatap piringnya. Makanan yang terhidang memang tidak mewah seperti yang di piring Tasya. Tapi Tasya harus makan sendirian hanya ditemani pembantu. Sedang Shania punya orang tua yang selalu menemaninya. Ayah membantunya mengerjakan tugas sekolah, dan ibu membacakan dongeng pengantar tidur untuknya dan adiknya. Shania tersenyum, dia sudah tahu apa yang akan ditulis untuk pekerjaan rumahnya. Dia bersyukur punya rumah cinta, dan dia bahagia berada di dalamnya.

Perth, 20 Juli 2018
#pentigrafanak

Penulis yang sudah berpartisipasi:
Agust Wahyu, Arie Yani, Ypb Wiratmoko, Albertha Tirta, Merry Srifatmadewi. Siu Hong-Irene Tan, Dewi Mudatama, Yosep Yuniarto, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Jenny Seputro

Catatan:
- Pentigraf Anak Lepas yang bercerita tentang kehidupan Shania, siswa kelas V SD, di rumahnya, sekolah, atau lingkungannya.
- Shania memiliki satu kakak lai-laki dan satu adik perempuan.
- Anda yang berminat dapat bergabung dengan menuliskan pentigrafnyanya lalu mengirimkannya lewat inboks ke Agust Wahyu.
- Pentigraf diperuntukkan untuk anak usia sekolah dasar tentunya dengan pesan-pesan positif yang mudah dicerna oleh anak-anak.
- Pentigraf Anak Keluarga Shania selengkapnya dapat dilihat di https://anggrek-kuning.blogspot.com/
Mari kita menambah dan memperkaya bacaan buat anak-anak Indonesia


Salam Literasi

Tidak ada komentar: