KELUARGA SHANIA (16)
*Cinderella
Oleh: Jenny Seputro
Untuk perayaan tujuh belas Agustus nanti, sekolah Shania akan mengadakan lomba drama antar kelas. Shania semangat sekali karena dia memang sangat menyukai seni drama dan bercita-cita suatu hari nanti mungkin bisa menjadi seorang aktris. Shania memang sangat percaya diri saat memainkan peran-perannya, dan sejauh ini nilai dramanya selalu yang terbaik. Kelas Shania mengangkat cerita Cinderella. Hari ini adalah pemilihan peran. Setiap anak diminta untuk membaca sepotong naskah, dan pak Sulis guru dramanya akan membagikan peran yang sesuai. Sejak kemarin Shania sudah terus membicarakan hal ini dengan ibunya. Dia yakin sekali mampu memerankan Cinderella dan penuh percaya diri akan terpilih untuk peran utama itu.
Setelah semua anak selesai membaca, pak Sulis memeriksa catatannya dan membagi-bagi peran. Ternyata peran Cinderella diberikan pada Reni, yang menurut Shania lumayan pintar tapi tidak sepintar dirinya saat bersandiwara. Parahnya lagi, Shania justru mendapat peran ibu tiri yang jahat. Ingin rasanya Shania menangis, tapi ditahannya perasaannya sampai di rumah. Ibu sungguh tidak tega melihat putrinya begitu sedih. Disuruhnya Shania menghadap pak Sulis untuk menanyakan kenapa dia cuma diberi peran pembantu seperti itu. Keesokan harinya Shania menemui pak Sulis dan mengutarakan kegundahannya. Pak Sulis tersenyum, dia bilang Cinderella tidak sulit diperankan. Yang paling sulit justru peran ibu tiri, karena tidak mudah menjadi orang jahat yang bisa membuat penonton kesal dan marah melihatnya. Justru karena Shania paling pintar main drama, maka peran penting itu diberikan padanya.
Shania merasa tersanjung dan sangat gembira. Dia mengikuti semua latihan dengan penuh semangat dan kesungguhan. Hingga tiba harinya lomba diadakan. Semua anak memainkan perannya masing-masing dengan baik. Saat giliran Shania menjadi ibu tiri yang jahat, terlihat semua guru, orang tua murid dan para penonton lain menatapnya penuh kagum. Begitu selesai pementasan, kelas Shania mendapat tepuk tangan yang paling meriah. Tak heran jika kelas mereka keluar sebagai juara. Sejak itu Shania sadar, tidak selamanya peran utama itu adalah yang terbaik. Peran apapun bisa jadi yang terbaik, tergantung bagaimana kita melakukannya.
#keluargashania
Penulis yang sudah berpartisipasi:
Agust Wahyu, Arie Yani, Ypb Wiratmoko, Albertha Tirta, Merry Srifatmadewi. Siu Hong-Irene Tan, Dewi Mudatama, Yosep Yuniarto, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Jenny Seputro, Waty Sumiati Halim, Maria Miguel, Agusanna Ernest
Catatan:
- Pentigraf Anak Lepas yang bercerita tentang kehidupan Shania, siswa kelas V SD, di rumahnya, sekolah, atau lingkungannya.
- Shania memiliki satu kakak laki-laki dan satu adik perempuan.
- Anda yang berminat dapat bergabung dengan menuliskan pentigrafnyanya lalu mengirimkannya lewat inboks ke Agust Wahyu.
- Pentigraf diperuntukkan untuk anak usia sekolah dasar tentunya dengan pesan-pesan positif yang mudah dicerna oleh anak-anak.
- Pentigraf Anak Keluarga Shania selengkapnya dapat dilihat di https://anggrek-kuning.blogspot.com/
Mari kita menambah dan memperkaya bacaan buat anak-anak Indonesia
Salam Literasi
Agust Wahyu, Arie Yani, Ypb Wiratmoko, Albertha Tirta, Merry Srifatmadewi. Siu Hong-Irene Tan, Dewi Mudatama, Yosep Yuniarto, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Jenny Seputro, Waty Sumiati Halim, Maria Miguel, Agusanna Ernest
Catatan:
- Pentigraf Anak Lepas yang bercerita tentang kehidupan Shania, siswa kelas V SD, di rumahnya, sekolah, atau lingkungannya.
- Shania memiliki satu kakak laki-laki dan satu adik perempuan.
- Anda yang berminat dapat bergabung dengan menuliskan pentigrafnyanya lalu mengirimkannya lewat inboks ke Agust Wahyu.
- Pentigraf diperuntukkan untuk anak usia sekolah dasar tentunya dengan pesan-pesan positif yang mudah dicerna oleh anak-anak.
- Pentigraf Anak Keluarga Shania selengkapnya dapat dilihat di https://anggrek-kuning.blogspot.com/
Mari kita menambah dan memperkaya bacaan buat anak-anak Indonesia
Salam Literasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar