Senin, 16 Juli 2018

KELUARGA SHANIA (4)

#pentigraf_anak_lepas
KELUARGA SHANIA (4)
*Kemah
Oleh Albertha Tirta

Sudah satu setengah tahun Shania memasuki jenjang penggalang dalam kepramukaan. Tetapi belum pernah satu kalipun ia mengikuti kemah yang di selenggarakan oleh Sekolah. Dalam rangka liburan semester ada pengumuman Persami. Tanpa pikir panjang Shania langsung mendaftar. Sesampainya di rumah disampaikan keikutsertaanya berkemah kepada ibu. Ibu sangat terkejut mendengarnya. Sekarang musim hujan, bagaimana Shania bisa tidur dalam keadaan hujan dibawah tenda yang dingin? Mereka akhirnya membuat kesepakatan, Shania boleh ikut persami tetapi malamnya dijemput untuk tidur di rumah. Esoknya akan diantar kembali ke tempat kemah.

Hari sabtu pagi dengan mengendong ransel Shania penuh semangat masuk mobil untuk diantar ke tempat kemah. Sesampainya di tujuan. Ia langsung berlari menemui teman-temannya. Sebentar kemudian upacara pembukaan berlangsung. Sesudahnya ada pembagian tugas. Shania mendapat tugas menyiapkan makan malam bersama satu temannya. Dalam hati ia khawatir, apakah bisa memasak? Tetapi melihat partnernya yakin, ia bersedia mengemban tugas. Acara cukup padat, Shania amat menikmati acara demi acara. Sore hari saatnya menunaikan tugas masak, ia disuruh temannya menanak nasi. Awalnya ia bingung bagaimana memulainya. Dengan penuh kesabaran, ia diberi instruksi tahap demi tahap. Semua dikerjakan dengan senang hati. Saat makan malam tiba, mereka berkumpul, Semua terlihat sudah menahan lapar. Makanan yang terhidang langsung disantap, tetapi ada beberapa anak yang protes. Nasinya belum masak benar. Shania bingung. Cepat-cepat partner masaknya memberi instruksi untuk menuang kembali nasinya ke panci, kemudian diaduk aduk dan dimasak lagi. Mereka menunggu hingga betul masak. Ada beberapa yang menggerutu tapi sebagian memaklumi. Karena banyak pula di antara mereka yang belum bisa memasak.

Malam itu Shania dijemput orang tuanya untuk tidur di rumah. Tetapi ia menggelengkan kepala dan mengajukan alasan akan menyelesaikan tugas masaknya sampai tuntas. Mata ibunya berkaca-kaca melihat perjuangannya. Ibu dengan berat hati mengabulkan keinginan putrinya, sambil mengulurkan sweater tebal untuk menghangatkan badannya, saat tidur nanti. Pelukan hangat diberikan ibu sebelum meninggalkannya.

13072018
#keluargashania

Penulis yang sudah berpartisipasi:
Agust Wahyu, Arie Yani, Ypb Wiratmoko, Albertha Tirta

Catatan:
- Pentigraf Anak Lepas yang bercerita tentang kehidupan Shania, siswa kelas V SD, di rumahnya, sekolah, atau lingkungannya.
- Anda yang berminat dapat bergabung dengan menuliskan pentigrafnyanya lalu mengirimkannya lewat inboks ke Agust Wahyu.
- Pentigraf diperuntukkan untuk anak usia sekolah dasar tentunya dengan pesan-pesan positif yang mudah dicerna oleh anak-anak.
- Pentigraf Anak Keluarga Shania selengkapnya dapat dilihat di https://anggrek-kuning.blogspot.com/
Mari kita menambah dan memperkaya bacaan buat anak-anak Indonesia

Salam Literasi

Tidak ada komentar: