#Pentigraf_anak_ lepas
KELUARGA SHANIA (14)
*Penjual Kue
Oleh Maria Miguel
Keluarga Shania termasuk dalam keluarga sederhana malah boleh dibilang sangat sederhana. Mereka terdiri dari tiga bersaudara, dan Shania sendiri adalah anak nomer dua Meskipun begitu, Shania tadinya sekolah di kelas V SD, tapi karena orang tuanya kesulitan biaya terpaksa Shania berhenti sekolah, karena kakaknya di SMP butuh banyak biaya untuk sekolah, sedangkan adiknya kecil masih membutuhkan banyak susu, dan akhirnya Shania sehari-hari membantu ibunya di rumah sambil menjual kue. Ibunya terpaksa mencari rejeki tambahan karena ayahnya hanya seorang buruh bangunan.
Minggu pagi itu Shania ikut ibunya pergi menjajakan makanan keliling komplek dekat perkampungannya, Shania dan ibunya beruntung bisa keliling menjajakan dagangannya karena tidak perlu repot menjaga adiknya yang saat ini dijaga oleh ayahnya dan kakaknya. Saat menjajakan dia melihat anak-anak komplek bermain di taman, sang ibu mendekati taman itu dan berharap dagangannya bisa laku karena di sekitar taman itu tidak ada orang lain yang berjualan. Shania dan ibunya duduk di batu taman, sambil mengawasi orang yang berlalu lalang dan anak-anak yang bermain. Tiba-tiba Shania dikejutkan dengan suara anak yang menangis karena mengeluh perutnya sakit, teman-teman bermainnya pada bingung, karena orang tua mereka juga tidak ada di taman itu. Shania mendekati mereka lalu bertanya, "Kenapa kakak menangis?" Si anak menjawab kalau dari pagi dia belum sarapan dan sekarang dia merasa lapar dan perutnya pedih. Mendengar itu Shania langsung menuju ke ibunya dan minta ijin untuk memberikan kue yang mereka jual kepada anak itu. Tapi saat Shania memberikannya pada anak tadi, anak-anak yang lain jadi kepingin juga. Shania bingung, karena itu dagangan untuk menyambung hidup mereka, tapi ibunya tetap memberikannya.
Selang berapa waktu, orang tua mereka berdatangan untuk menjempu mereka pulang. Salah satu anak berkata keras, bahwa mereka telah menghabiskan kue dagangan ibu Shania, tapi mereka belum membayarnya, mereka melakukannya karena mereka kelaparan. Tapi saat berkata begitu Shania dan ibunya sudah mulai berlalu. Tiba-tiba salah satu orang tua mereka mengejar Shania dan ibunya dan memberikan sejumlah uang untuk membayar dagangan mereka, malah mereka memberikan lebih sebagai ucapan terimakasih. Dan mulai saat itu Shania dan ibunya mempunyai langganan baru untuk dagangan mereka, bahkan mereka juga sering menerima pesanan kue dari warga komplek itu, dan akhirnya Shania pun bisa bersekolah lagi dari uang hasil dagangan ibunya.
Palembang, Juli 2018
#keluargashania
Penulis yang sudah berpartisipasi:
Agust Wahyu, Arie Yani, Ypb Wiratmoko, Albertha Tirta, Merry Srifatmadewi. Siu Hong-Irene Tan, Dewi Mudatama, Yosep Yuniarto, Stella Christiani Ekaputri Widjaja, Jenny Seputro, Waty Sumiati Halim, Maria Miguel
Catatan:
- Pentigraf Anak Lepas yang bercerita tentang kehidupan Shania, siswa kelas V SD, di rumahnya, sekolah, atau lingkungannya.
- Shania memiliki satu kakak laki-laki dan satu adik perempuan.
- Anda yang berminat dapat bergabung dengan menuliskan pentigrafnyanya lalu mengirimkannya lewat inboks ke Agust Wahyu.
- Pentigraf diperuntukkan untuk anak usia sekolah dasar tentunya dengan pesan-pesan positif yang mudah dicerna oleh anak-anak.
- Pentigraf Anak Keluarga Shania selengkapnya dapat dilihat di https://anggrek-kuning.blogspot.com/
Mari kita menambah dan memperkaya bacaan buat anak-anak Indonesia
Salam Literasi
Jumat, 27 Juli 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar