#pentigraf_serial
SEMBURAT MERAH JINGGA (83)
*Pengorbanan Jenny
Oleh Siu Hong-Irene Tan
Telpon dari Kanya. Dia mengajak makan siang bersama. Terpaksa kujawab ada janji dengan client. Kemudian aku dan Jenny meneruskan perbincangan yang sejenak terputus. Soal niatan membawa Kanya ke psikolog sudah kutegaskan kepada Jenny, tidak akan pernah kuutarakan lagi. Penjelasan Jenny yang panjang lebar membuat semua persoalan semakin jelas dan melegakan hatiku. Tetiba terlintas di benakku, jalan menuju jenjang pernikahan dengan Kanya terasa semakin lancar. Aku menjadi sangat bersemangat.
Hari ini Jenny menjadi begitu terbuka, dengan suka rela mengungkapkan alasannya membatalkan pernikahan. Kasus pemerkosaan yang dialami Kanya menjadi sebab utama. Kanya menyembunyikan semua masalah yang dialaminya kepada Jenny. Dengan tujuan tidak ingin membebani Jenny dengan berbagai persoalan menjelang hari pernikahannya. Bik Minah, pembantu tua mereka yang sudah seperti keluarga sendiri bagi Jenny dan Kanya, pada satu kesempatan bercerita kepada Jenny. Bik Minah sangat khawatir dengan kondisi Kanya saat itu, yang menjadi pendiam dan sangat sering menangis sendiri di dalam kamar.
Aku memandang Jenny. Wajah yang ayu dengan garis-garis tegas, seorang kakak sekaligus ibu bagi Kanya. Sungguh sosok yang sangat bertanggung jawab dan protektif. Jenny dengan sadar membatalkan pernikahan, demi seorang adik yang sangat dikasihinya. Rela meninggalkan Norbert yang telah bersusah payah menaklukkan hatinya. Keputusan Jenny tak tergoyahkan untuk pulang. Janjinya kepada Norbert, akan segera kembali begitu Kanya pulih. Namun janji tinggal janji. Bertahun-tahun tak bisa ditepatinya. Satu harapan pernah singgah, ketika melihat Kanya berbahagia membina hubungan dengan Jo. Tapi pada akhirnya harus kandas karena ulah Joana. Janji yang tidak pasti kapan bisa ditepatinya, memaksa Jenny untuk rela membebaskan Norbert dari keterikatan. Sekarang aku baru mengerti, penyebab wajah Jenny yang tampak sangat bahagia ketika mendapat tawaran 'liburan pelangkah'. Cintanya kepada Norbert tak berubah. Aku sangat bersimpati kepada Jenny. Ada hal yang aku khawatirkan,"Setelah sekian lama berlalu, apakah Norbert masih tetap mencintai dan setia menantikan Jenny?"
Bagaimanapun juga, aku tak ingin Jenny kecewa. Setelah semua pengorbanannya yang begitu besar untuk Kanya. Kini sudah selayaknya bila kami yang berganti memikirkan kebahagiaannya.
Bogor, 27 Mei 2018
#semburatmerahjingga
Jumat, 01 Juni 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar