Jumat, 08 Juni 2018

SEMBURAT MERAH JINGGA (91)

#pentigraf_serial
SEMBURAT MERAH JINGGA (91)
*Cemburu
Oleh: Budi Hantara

Perbedaan selera tentang nuansa dekorasi memicu pertengkaran di antara kami. Sebenarnya pertyengkaran itu mudah terjadi karena kami sama-sama belum bisa melupakan masa lalu. Aku masih dibayang-bayangi rasa bimbang dan cemburu. Bimbang karena belum yakin bahwa cinta Kanya benar-benar tulus padaku. Cemburu setiap kali mendengar nama Jo, mantan kekasih Kanya. Apalagi bila melihat Kanya masih menunjukkan perhatian pada Jo. Jujur saja hatiku terbakar. Rasanya aku ingin melenyapkan Jo supaya tidak menjadi duri dalam perjalanan cinta kami. Sepanjang perjalanan pulang, kami saling diam. Kejadian di Wedding expo tadi membuat perasaanku sungguh tak nyaman. Terngiang ucapan seorang waria berpakaian nyentrik yang dengan gaya kemayu menyebut nama Jo sebagai kekasih Kanya. Terbayang sikap Kanya yang tampak mesra saat cipika-cipiki dengan waria genit itu. Rasa muak menghentak-hentak dalam dada. Marah dan cemburu gemuruh riuh menghantam relung hatiku.

Sesekali kulirik wajah Kanya yang tertunduk diam. Aku tak tahu apakah dia menyembunyikan perasaan seperti yang kurasakan atau justru memikirkan Jo. Tanpa terasa mobil telah sampai di depan rumah Kanya. Pelan memasuki halaman rumah Kanya. Kubuka pintu dan Kanya melangkah keluar. "Aku terus pulang." ucapku tak bisa menyembunyikan perasaan yang berkecamuk di dada. Sekilas kutatap wajah Kanya yang menunjukkan kegelisahan. Sepasang matanya menatapku seolah memohon pengertianku. Kanya memahami sikapku yang kaku bila sedang marah. Dia memilih diam untuk menghindari perselisihan. Sikapku yang kurang dewasa ini akan menjadi masalah dalam kehidupan rumah tangga kami. Kebimbangan semakin memenuhi ruang batinku.

Sampai di rumah, aku segera mandi. Lelah. Kulemaskan otot-otot tegangku dengan mandi air hangat di bawah shower. Terbayang di pelupuk mataku, masa-masa bersamanya. Tanpa kusadari aku bernyanyi lagu kesukaan kami. Aku tersenyum sambil menuangkan shampoo di kepalaku. Samar-samar kudengar gawaiku berbunyi. Mau keluar kamar mandi belum selesai mandinya. Kuteruskan mandinya. Keluar dari kamar mandi aku lupa akan bunyi gawai tadi dan segera pergi tidur.

Ngawi, 5 Juni 2018

#semburatmerahjingga

Tidak ada komentar: