Minggu, 13 Mei 2018

SEMBURAT MERAH JINGGA (64)


#Pentigraf_serial
SEMBURAT MERAH JINGGA (64)
*Bagi Tuhan Tak Ada yang Mustahil
Oleh Waty Sumiati Halim


Kanya menatap langit-langit kamar. Bayangan hari-hari yang penuh kejutan menari-nari dalam benaknya. Berbagai perasaan menghimpit dadanya. Bahagia karena telah menemukan cinta sejatinya, Don. Bersyukur memiliki Jenny,  kakak yang sangat mengasihinya dan selalu ada untuknya. Lega  karena satu demi satu permasalahan dapat diatasi. Lelah karena energi hidupnya serasa terkuras begitu banyak peristiwa yang sangat mengejutkan terjadi tanpa permisi. Dan cemaaaaaas.... kalau jadi menikah dengan Don.. apakah aku dapat membahagiakan Don? Bagaimana kalau aku tak dapat memberinya keturunan?

"Kanya?" Suara Jenny membuyarkan lamunannya. Kanya menoleh dengan mata basah. Jenny bangkit dari tempat tidurnya lalu mendekati Kanya. Dengan lembut Jenny membelai rambut dan menyeka sudut mata adik yang sangat dikasihinya. Tangis Kanya pecah. Jenny segera memeluk  Kanya. Membiarkannya menumpahkan perasaan yang mengganggu hatinya. Dinantikannya dengan sabar hingga tangis Kanya mereda. Oh, Kanya sayang, aku mengerti perasaanmu, batin Jenny.

"Dokter Budiman sudah memberikan perawatan yang terbaik untukmu. Jangan putus harapan, Kanya,. Ayo tidur! Besok kamu mesti kerja lagi," bisik Jenny sambil menatap Kanya lekat. Kanya mengangguk. Masih jelas dalam ingatannya penjelasan dokter Budiman tentang  penyakitnya, Sindrom  Ovarium Polikistik.  Jika diperlukan, beliau dapat membantunya dengan memberinya obat yang dapat merangsang pematangan sel-sel telurnya. Walaupun sulit, masih ada harapan ia dapat memberi Don keturunan.  Kanya mengangguk sambil menarik nafas panjang. Spontan diraihnya kakak yang sangat mengasihinya. Sambil terisak Kanya mengeja isi hatinya, "Trimakasih ya, Jen, sudah mengingatkanku. Setelah rangkaian peristiwa yang terjadi...  Aku makin percaya, bagi Tuhan tak ada yang mustahil..."

Soreang, 1402018
--
Ikuti Semburat Merah Jingga selanjutnya esok hari...

Catatan:
- Serial ini terbuka bagi siapa saja yang berminat untuk melanjutkannya.
- Bila ingin melanjutkan dapat mengirimkannya lewat inbox ke Agust Wahyu

- Beberapa penulis yang telah berpartisipasi adalah: Agust Wahyu, Camelia Septiyati Koto, Merry Srifatmadewii, Siu Hong-Irene Tan, Ypb Wiratmoko,Budi Hantara, Veronica Dian Anita, Albertha Tirta, Agnes Kinasih, Murnierida Pram, Jenny Seputro, Waty Sumiati Halim, Yosep Yuniarto, Stella Christiani Ekaputri Widjaja


Tidak ada komentar: