Kamis, 17 Mei 2018

SEMBURAT MERAH JINGGA (69)

#pentigraf_serial
SEMBURAT MERAH JINGGA (69)
*What's Next?
Oleh: Merry Srifatmadewi

(Bagi yang ketinggalan episode sebelumnya dapat lihat di https://anggrek-kuning.blogspot.co.id/)

Baru memasuki pintu rumah, aku tak sabar untuk menceritakan pada ibu semua yang kualami bersama dengan Kanya saat berjumpa dengan Jenny. "Dia memang bagai malaikat. Berbahagialah Kanya sebagai adiknya ya," ibu langsung menanggapinya dengan santai. "Dan aku juga boleh bahagia jadi bakal adik iparnya kan, Bu?" kataku langsung menyahut. Bapak yang sedang duduk menonton telivisi tak jauh dari kami, sempat menoleh mendengar pembicaraanku dengan ibu yang begtu berisik. Dan aku sempat melihat sekilas sinar mata bapak yang turut bahagia. Aku menarik napas panjang, sebagian beban di dadaku telah tertumpah. Kucium pipi ibu, dan menghambur masuk ke dalam. Satu-persatu benang kusut bisa diurai. Hadapi apa yang ada di depan daripada menghindar dalam ketakutan atau keraguan.

Malam itu aku dan Kanya pergi ke rumah Bude Mirna. Joana yang melayani kami, menyediakan kue dan minuman. Aku utarakan niat kedatangan kami pada Bude Mirna dan Joana bahwa kami akan bertunangan dalam waktu dekat. "Don, bagaimana menurut kamu keadaan Joana?" tanya Bude Mirna tanpa tedeng aling-aling yang membuatku agak kurang nyaman. Kutenangkan diri dan menjawab dengan senyuman manis tanpa kata sambil menggenggam tangan Kanya. Jawabanku bisa menjadi pedang bermata dua. Aku tidak ingin berlama-lama lagi di sana dan permisi pulang. Joana merasa tidak enak hati dengan suasana yang mendadak berubah itu dan mengantarkan kami ke tempat parkir. Kanya memilih diam selama di rumah Bude Mirna. Silence is golden. Lega sudah aku setelah menyampaikan.

"Sudah bertemu Bude Mirna, Don? Apa katanya? Apakah Bude minta pertunangannya diundur?" tanya ibu borongan. Aku terperanjat pertanyaan ibu yang terakhir. Berarti? Ibu sudah ada bicara dengan bude. Hmmm..., ibu ada bicara apalagi dengan bude ya? Aku hanya menceritakan bahwa bude menanyakanku bagaimana keadaan Joana. "Lalu, apa jawabmu?" tanya ibu penasaran. Aku sudah malas menanggapi ibu dan memilih masuk ke dalam kamar. Tinggal ibu melongo melihat kelakuanku.

Jakarta, 16 Mei 2018.
#pentigrafSF

Ikuti Semburat Merah Jingga selanjutnya esok hari...

Catatan:
- Serial ini terbuka bagi siapa saja yang berminat untuk melanjutkannya.
- Bila ingin melanjutkan dapat mengirimkannya lewat inbox ke Agust Wahyu
- Beberapa penulis yang telah berpartisipasi adalah: Agust Wahyu, Camelia Septiyati Koto, Merry Srifatmadewi, Siu Hong-Irene Tan, Ypb Wiratmoko, Budi Hantara, Veronica Dian Anita, Albertha Tirta, Agnes Kinasih, Murnierida Pram, Jenny Seputro, Waty Sumiati Halim, Yosep Yuniarto, Stella Christiani Ekaputri Widjaja

Tidak ada komentar: